Mata
Kuliah : Penyehatan Udara
Dosen : Mulyadi, SKM ., M.Kes
MAKALAH
“PENGENDALIAN
PENCEMAAN UDARA SECARA NON TEKNIS”
Oleh:
Efraim Suwendy Kanna Tasik
(PO.71.3.221.15.1.014)
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI DIPLOMA III
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berisi "Pengendalian Udara Secara Non Teknis". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Mulyadi SKM,. M.Kes, selaku dosen mata kuliah penyehatan udara, yang memberikan dorongan dan masukan kepada saya.
Meskipun saya telah memberikan upaya yang maksimal untuk memberikan karya terbaik saya dalam pembuatan makalah ini, namun saya juga menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Makassar,
Desember 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.
Tujuan....................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Peran Udara Bagi Makhluk Hidup........................................................ 3
B.
Faktor Penyebab Pencemaran Udara..................................................... 8
C.
Klasifikasi Bahan Pencemar Udara....................................................... 8
D.
Zat-Zat Pencemar Udara........................................................................ 10
E.
Efek Pencemaran Udara........................................................................ 11
F.
Pengendalian Udara Secara Non Teknis................................................ 14
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................ 18
B.
Saran...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada
rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi
makhluk hidup.
Kandungan elemen senyawa gas dan
partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan
ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer,
maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup
bernapas, kandungan oksigen
berkurang, sementara kandungan karbon dioksida
bertambah. Ketika tumbuhan
menjalani sistem fotosintesa, oksigen
kembali dibebaskan.
Udara terdiri
dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air,
dan aerosol.
Kandungan udara kering adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03%
Karbon Dioksida, 0,003% gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen,
Xenon, Ozon, Radon). Uap air yang ada pada udara berasal dari evaporasi
(penguapan) pada laut, sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Aerosol adalah
benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium, kalsium,
serta partikel dari gunung berapi.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai
polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat
bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran
udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya
dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
B. Rumusan Masalah
·
Apa peranan udara bagi kehidupan makhluk hidup?
·
Apa saja faktor yang menyebabkan pencemaran udara?
·
Bagaimana klasifikasi bahan pencemar udara?
·
Apa saja zat-zat pencemar udara?
·
Apa saja efek yang ditimbulkan akibat udara yang
tercemar?
·
Bagaimana pengendalian pencemaran udara secara non
teknis?
C. Tujuan
·
Mengetahui
peranan udara bagi kehidupan manusia.
·
Mengetahui faktor yang penyebab pencemaran udara.
·
Mengetahui pengklasifikasian bahan pencemar udara.
·
Mengetahui zat-zat yang terdapat dalam udara yang
tercemar.
·
Mengetahui efek yang ditimbulkan akibat udara yang
tercemar.
·
Mengetahui bagaimana pengendalian pencemaran udara
secara non teknis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Udara bagi Makhluk Hidup
Siapa tak tau dengan udara?
Udara merupakan substansi yang berada di sekeliling kita dan suka atau tidak
suka, seluruh kehidupan dan substansial yang berada di bumi paling tidak
melibatkan sifat dari udara. Udara sering dikaitkan dengan istilah “tidak
dapat dilihat namun dapat dirasakan”. Istilah ini memang benar adanya, karena
udara sendiri tidak memiliki warna dan tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Udara hanya dapat dirasakan, terutama ketika terjadi pergerakan udara, seperti
angin, kepulan asap, dan sebagainya.
Bayangkan apa yang akan terjadi
apabila dunia kita tidak memiliki kandungan udara, alias hampa udara? Pasti
sangat gawat dan berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan segala makhluk
hidup dan benda mati yang ada didunia. Ketika membicarakan mengenai
manfaat udara, pastinya anda sudah memahami apa saja kegunaan udara,
karena tidak mungkin kita melakukan aktivitas tanpa menggunakan udara.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari udara :
a) Untuk
bernapas
First thing
first, udara merupakan salah satu substansi yang sangat tinggi manfaatnya bagi
kelangsungan makhluk hidup. Semua makhluk hidup membutuhkan udara untuk
bernapasn atau istilah biologisnya adalah proses respirasi. Umumnya udara
mengandung banyak sekali kandungan zat-zat seperti oksigen, karbon
dioksida, helium, dan banyak lagi (akan sangat banyak apabila harus disebutkan
satu per satu)
Dengan adanya
udara, kita semua sebagai makhluk hidup dapat bernapas, karena udara
menghasilkan manfaat oksigen
bagi manusia hewan. Kemudian manfaat karbon dioksida yang dihasilkan, digunakan oleh tumbuhan untuk
melakukan proses respirasi.
b) Proses
fotosintesis
Tumbuhan memiliki hal yang unik,
yaitu mereka dapat memasak makanannya sendiri melalui proses yang dikenal
dengan istilah fotosintesis. Proses ini melibatkan manfaat matahari,
klorofil dan juga manfaat udara untuk mensuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh
tanaman tersebut. Bayangkan apabila tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis, pastilah banyak tanaman akan mati.
c)
Pembangkit listrik
Disebut apakah udara yang bergerak?
Ya. Jawabannya adalah angin. Angin merupakan salah satu bentuk udara yang
mengalami pergerakan, pergerakan udara atau angin inilah yang dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu energi alternatif alternatif, yaitu pembangkit
listrik tenaga angin.
Biasanya pembangkit listrik yang
menggunakan pemanfaatan tenaga angin ini menggunakan bangunan kincir angin
untuk menyalurkan energi putar yang dihasilkan. Kemudian energi putar dari
kincir angin akan menyalakan generator, yang kemudian akan menghasilkan dan
menyalurkan listrik. Berikut ini adalah keunggulan dari pembangkit listrik
tenaga angin :
·
Tidak
menimbulkan polusi udara dan ramah terhadap lingkungan
·
Tidak
berisik
·
Daya
yang dihasilkan besar
·
Tidak
perlu memanfaatkan bahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis
·
Mempercantik
area pembangkit listrik, karena bentuk kincir angin yang unik.
d)
Pemanfaatan energi
Angin, selain dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik, dapat juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi
lain. Kapal atau perahu layar merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan
angin dan mengkonversi manfaat udara ini menjadi energi gerak. Kapal layar
sendiri memiliki keunggulan, yaitu tidak menimbulkan polusi. Selain itu,
udara dan angin juga dimanafaatkan sebagai energi untuk :
·
Penyeimbang
dan pengontrol gerakan pesawat terbang
·
Energi
angin dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian
·
Sebagai
bahan bakar balon udara
e)
Penyebaran spora
Beberapa jenis tanaman, seperti
bunga dan jamur memiliki proses perkembang biakan yang unik. Manfaat udara
berguna untuk menyebarkan spora dan benih-benih mereka untuk dapat tumbuh dan
berkembang biak. Dengan memanfaatkan udara, maka tumbuhan dapat tumbuh dan
tetap lestari serta tidak akan mengalami kepunahan. Hal inilah yang
menjadikan manfaat tanaman hias
bisa kita rasakan keindahannya sampai sekarang.
f)
Sebagai penyejuk
Udara yang bergerak atau juga yang
dikenal dengan nama angin merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan.
Angin dapat membantu memberikan rasa sejuk dan nyaman bagai anda, terutama ketika
berada pada kondisi cuaca yang sangat panas. Selain angin, manfaat udara yang
dingin dan sejuk pun dapat membantu anda menjadi lebih rileks dan nyaman dalam
beraktivitas. Namun demikian, udara yang terlalu dingin akan berakibat :
· Hipotermia
· Influenza
· Demam
g)
Mengolah makanan
Udara memiliki sifat yang dapat
menhantarkan panas. Maka dari itu, udara juga dapat dimanfaatkan dalam hal
pengolahan makanan. Berikut ini adalah beberapa jenis pengolahan makanan yang
membutuhkan udara :
· Proses pengasapan (seperti daging
asap dan ikan asap)
· Proses pendinginan dari bahan
makanan
h)
Menyerap radiasi sinar matahari
Anda pasti sudah mengetahui apa saja
manfaat sinar ultraviolet dan bahayanya dari radiasi sinar ultraviolet yang
dihasilkan oleh matahari. Berikut ini adalah beberapa bahaya dari radiasi sinar
ultraviolet :
· Kulit menjadi kering
· Kulit menjadi hitam
· Kanker kulit
· Katarak
Salah satu manfaat udara yang paling
penting ialah mampu menyerap kandungan sinar ultraviolet yang masuk ke dalam
bumi kita. Dengan adanya udara sebagai penyerap sinar ultraviolet, maka kadar
sinar ultrabiolet yang mengenai tubuh kita menjadi berkurang dan efek dari
radiasinya akan semakin kecil.
i)
Sebagai jaringan komunikasi
Seberapa sering anda menggunakan macam-macam alat komunikasi dan manfaatnya seperti telepon, radio, dan
internet? Pastilah anda sring sekali memanfaatkan semua hal tersebut. Perlu
anda ketahui, semua jaringan komunikasi yang ada di bumi ini memanfaatkan
gelombang radio yang dihantarkan melalui udara. Singkatnya adalah, udara dapat
membantu dan menyediakan jalur komunikasi yang kita gunakan sehari-hari.
j)
Melindungi bumi
Pernahkah anda bayangkan apa yang
akan terjadi ketika bumi bertabarkan dengan asteroid, planet, dan benda angkasa
lainnya? Akibatnya sangatlah buruk. Maka dari itu, manfaat udara yang ada di
bumi merupakan pelindung satu-satunya dari bumi untuk menghindari dan melindungi
bumi dari resiko tabrakan dengan benda angkasa lainnya.
k)
Menjadi perantara uap air
Manfaat air yang menguap akan melalui proses
naiknya uap air ke udara, akan menjadi awan. Naiknya uap air hingga menjadi
awan yang nantinya akan turun kembali ke bumi menjadi hujan, membutuhkan udara
untuk menjadi perantara proses naiknya uap air tersebut hingga menjadi awan.
Hingga bisa dikatakan manfaat air hujan
yang turun ke bumi terjadi dengan campur tangan udara juga.
l)
Perantara gelombang suara dan bunyi
Dalam pelajaran IPA ketika SD dan
SMP dahulu, kita mempelajari tentang bunyi dan gelombang suara. Dan kita tahu,
yang dapat menghantarkan bunyi-bunyian serta gelombang suara adalah udara.
Ketika tidak terdapat udara, maka kita tidak dapat mendengar satu bunyi-bunyian
pun. Begitu pula manfaat musik
yang kita
m) Pengantar
cahaya
Manfaat udara lainnya ialah udara
mampu menjadi pengantar cahaya. Ini artinya setiap cahaya yang muncul, tidak
akan sampai kepada indera penglihatan kita tanpa adanya bantuan udara. Maka
dari itu keberadaan udara sangatlah penting bagi kehidupan kita sehari-hari.
B. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemaran
udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a.
Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, contoh :
·
abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung
berapi
·
gas-gas vulkanik
·
debu yang beterbangan di udara akibat
tiupan angin
·
bau yang tidak enak akibat proses
pembusukan sampah organik
b. Faktor manusia (eksternal), yang
bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :
·
hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari
kendaraan bermotor
·
bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik
industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik
·
pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan
ke udara
·
pembakaran sampah rumah tangga
·
pembakaran hutan
C. KLASIFIKASI
BAHAN PENCEMAR UDARA
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar
primer dan pencemar sekunder:
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar
yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang
dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:
a. Polutan Gas terdiri dari:
· Senyawa
karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO
atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
· Senyawa
sulfur, yaitu oksida.
· Senyawa
halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan
bromin.
b. Partikel
Partikel
yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat
maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut
dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses penyemprot/
spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2. Polutan Sekunder
Polutan
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih
bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah
disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan
arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
- Derajat fotoaktivasi
- Kondisi iklim
- Topografi lokal dan adanya embun.
D.
ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA
Ada
beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon
monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
·
Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna,
tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna
bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
·
Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun.
Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan
knalpot kendaraan bermotor.
· Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam,
tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan
sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
·
Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling
jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa
asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
1.
Aerosol : partikel yang terhambur dan
melayang di udara
2.
Fog (kabut) : aerosol yang berupa
butiran-butiran air dan berada di udara
3.
Smoke (asap) : aerosol yang berupa
campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara
4.
Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran
padat dan melayang-layang di udara.
·
Hidrokarbon (HC)
Uap
bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
·
Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas
yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair
spray.
·
Timbal (Pb)
Logam
berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk
debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
·
Karbon Dioksida (CO2)
Gas
yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
E.
EFEK YANG DITIMBULKAN
Dari segi kesehatan dampak
pencemaran udara oleh debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis)
serta penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh
zat kimia seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin
(metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah).
Dan selain itu penyakit yang timbul adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak
pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan
rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998
Dari segi ekonomi dampak
pencemaran udara yaitu dengan hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi
akibat pencemaran udara di Indonesia sebesar Rp 1,8 triliun yang pada 2015 akan
mencapai Rp 4,3 triliun.
Dari segi sosial pencemaran sangat
merugikan, orang-orang sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap
hari harus bertemu dengan asap, aktivitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
Dari segi pendidikan pencemaran
udara dapat mempengaruhi tingkat belajar para pelajar, mereka terhambat dalam
hal berpikir dan juga dalam menyelesaikan satu permasalahan.
Dari segi pertanian dan perkebunan
pencemaran udara juga sangat berpengaruh, kurangnya lahan hijau yang menjadi
tempat pohon-pohon untuk melakukan proses fotosintesis karena Tanaman yang
tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu
pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam menjadikan sirkulasi udara kita berkurang, dan menjadikan udara kotor dan
tidak baik untuk kita hirup. Dan dampak yang lainnya adalah :
1.
Hujan Asam
pH normal air hujan adalah 5,6
karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan
asam ini antara lain :
- Mempengaruhi kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
- Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
2.
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh
keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap
radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
3. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di
stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta
penyakit pada tanaman.
Ternyata selain menimbulkan dampak
yang negatif terdapat pula efek positif dari terjadinya pencemaran udara. Hal
itu antara lain:
- Manusia mulai sadar akan kelestarian dan kebersihan alam
- Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli lingkungan
- Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih udara (air purifier)
F.
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA SECARA NON TEKNIS
Penanggulangan non teknis merupakan
suatu usaha untuk menanggulangi dan mengurangi pencemaran lingkungan dengan
cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur, dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa,
sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. Dengan peraturan perundangan
tersebut dapat digambarkan secara jelas mengenai kegiatan industri dan
teknologi yang akan dilaksanakan pada suatu tempat, meliputi:
·
Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
·
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
·
Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
(PKKIT)
·
Menanamkan perilaku disiplin.
a) Penyajian Informasi Lingkungan
(PIL)
Penyajian
informasi lingkungan adalah secara garis besar tentang rencana kegitan yang
akan dilaksanakan, rona lingkungan di lokasi kegiatan tersebut, dan rencana
tindakan dalam pengendalian dampak negatif (PP. 29 Tahun 12.86)
Bebrapa kegitan kegiatan
alternatif yang memerlukan PIL adalah :
·
Pengolahan
bentuk lahan dan bentang alam, misalnya pembuatan jalan, bendungan, jalan
pembukaan kereta api, dan pembukaan hutan.
·
Pembuatan
dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.
·
Eksploitasi
sumber daya alam baik yang tdak terbaharaui maupun yang terbaharui misalnya
kegiatan penebangan dan eksploitasi hutan.
·
Proses
dan keiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan dan
kemerosotan, pemanfaatan aan sumber daya alam
·
Proses
dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial budaya.
b) Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
Analisis
dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
atau kegiatan yang di rencanakan pada lingkungan hidup yang di perlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan di
indonesia. AMDAL ini di buat saat perencanaan suatu proyek yang di perkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup disini adalah aspek abiotik, biotik, dan kultural. Dasar hukum
AMDAL di indonesia adalah peraturan pemerintah No.27 Tahun 2012 tentang “Izin
Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.
AMDAL adalah analisis yang
meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi
dan sosial budaya yang di lakukan secara menyeluruh.
o
Fungsi
AMDAL yaitu :
a. Membantu proses pengambilan
keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan kegiatan
b. Memberi masukan untuk penyusunan
disain rinci teknis dari rencana dan kegiatan.
c. Memberi masukan untuk penyusunan
rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
d. Memberi informasi bagi masyarakat
atas dampak yang di timbulkan.
e. Awal dari rekomendasi tentang
izin usaha.
f.
Izin
kelayakan lingkungan
o
Manfaat
AMDAL bagi Pemerintah
a. Mencegah dari pencemaraan dan
kerusakan lingkungan
b. Mengindarkan konflik dengan
masyarakat
c. Menjaga agar pembangunan sesuai
terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan
d. Perwujudan tanggung jawab
pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
o
Manfaat
AMDAL bagi Masyarakat
a. Mengetahui sejak dari awal dampak
dari suatu kegiatan
b. Melaksanakan dan menjalankan
kontrol
c. Terlibat pada proses pengambilan
keputusan
c) Perencanaan Kawasan kegiatan
Industri dan Teknologi (PKKIT)
Agar
pencemaran lingkungan yang berasal dari kegiatan industri dapat teramati dengan
baik, maka perlu diadakan suatu daerah yang semata-mata untuk kegiatan
industri. Perencanaan pembangunan kawasan indstry terbagi menjadi 2 yaitu :
o
Aspek
lokasi, pemilihan lokasi yang tepat bagi pembangunan kawasan industri, akan
sangat terpengaruh terhadap perkembangan kawasan industri pada masa yang akan
datang. Di samping itu, juga harus memastikan bahwa lokasi kawasan industri
berada dalam wilayah rencana tata ruang wilayah dimana kawasan industri akan
dibangun, dan pemilihan lokasi yang baik akan dapat menghemat biaya pembangunan
kawasan industri akan di bangun.
o
Aspek
teknis
Sebelum kawasan industri mulai di bangun, para
pengembang kawasan industri harus membuat perencanaan peruntukan lahan di dalam
kawasan industri.
d) Menanamkan Perilaku Disiplin
Pencemaran udara yang di sebabkan
oleh aktivitas maanusia dapat ditimbulkan dari 6 sumber utama yaitu :
1. Pengangkutan dan transportasi
2. Kegiatan rumah tangga
3. Pembangkitan daya yang
menggunakan bahan bakar fosil
4. Pembakaran sampah
5. Pembakaran sisa pertanian dan
kebakaran hutan
6. Pembakaraan bahan bakar dan emisi
proses.
Menanamkan perilaku disiplin
merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, ketentuan, etika dan norma
agar masyarakat tidak melakukan pencemaran lingkungan di (udara) dan
meminimalisir kegiatan-kegiatan aktifitas manusia yang dapat mencemari
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Udara adalah komponen yang tidak lepas dari
kehidupan setiap makhluk hidup, banyak kegiatan mahkluk hidup khususnya manusia
bergantung pada keberadaan udara. Namun saat ini kualitas udara di sekitar kita
sudah tercemar oleh berbagai mikroorganisme bahkan tercemar oleh bahan
berbahaya seperti golongan logam-logam berat yang akan berdampak bagi kegiatan
manusia atau bahkan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya dan bahkan
kematian.
Pencemaran
udara dapat dikendalikan dengan 2 cara yaitu pengendalian secara teknis dan non
teknis, namun dalam makalah ini saya membahas bagaimana pengendalian pencemaran
secara non teknis, yang meliputi: Penyajian Informasi Lingkungan
(PIL), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Perencanaan Kawasan
Kegiatan Industri dan Teknologi (PKKIT) , serta Menanamkan perilaku
disiplin.
B. Saran
Dalam pengendalian pencemaran
udara yang paling penting adalah kesadaran manusia akan bahaya yang akan
ditimbulkan bila udara tercemar, jadi saya menyarankan agar para pembaca
makalah ini semakin sadar betapa vitalnya udara dan bagaimana kita menjaganya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Udara (diakses
tanggal 20 oktober 2016).
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara (diakses tanggal
20 oktober 2016).
http://manfaat.co.id/manfaat-udara (diakses tanggal
20 oktober 2016).
Sastrawijaya, A.T. (2009), Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta.
Fardiaz, Srikandi. 1992, Polusi Air & Udara, Yogyakarta: Kanisius
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/penyebab-pencemaran-udara (diakses
tanggal 24 oktober 2016).
http://www.softilmu.com/2014/06/pencemaran-udara.html (diakses tanggal
24 oktober 2016).
http://pelajarantentangmesin.blogspot.co.id/2014/02/penanggulangan-secara-non-teknis.html (diakses tanggal
26 oktober 2016).
Salmawati.
(2016), dalam Makalah Pengendalian
Pencemaran Udara Secara Non Teknis, Makassar: PoltekkesKesling